1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? rincikan
ekosistem apa saja yang ada di bumi dan di sekitar anda... lengkapi dengan
gambar.
Jawab:
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Pengertian lain dari Ekosistem adalah tempat dimana terjadinya proses saling
interaksi dan ketergantungan antara makhluk hidup sebagai komponen biotik,
dengan lingkungan hidupnya yang merupakan komponen abiotik.
Beberapa definisi tentang
ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1)
Ekosistem
adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik
maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis
dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan
interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
2)
Ekosistem
adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara struktur dan
fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah
berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur
yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah
fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus
materi dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
3)
Ekosistem,
yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983).
4) Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993).
2.2 Jenis-Jenis
Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki
penyusun yang beragam. Di bumi ada berbagai macam ekosistem. Secara garis besar
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan meliputi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
1.
Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis
lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai
berikut:
a)
Bioma Gurun
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah
tropis (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang
hari tinggi (bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan
malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang
dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran
kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air, contohnya kaktus. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
b) Bioma Padang Rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropis ke subtropis. Ciri-cirinya adalah curah hujan
kurang lebih 25 – 30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas
(peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada
terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada
kelembapan. Hewannya antara lain bison, zebra, singa, anjing liar, serigala,
gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus, dan ular
c) Bioma Hutan Basah
Bioma hutan basah terdapat di daerah
tropis dan subtropis. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200 – 225 cm per tahun.
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20 – 40 m,
cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Daerah tudung ini
cukup mendapat sinar matahari. Dalam hutan
basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang
langsung terdapat di sekitar organisme). Variasi suhu
dan kelembapan cukup tinggi dengan suhu rata-rata harian 25°C. Dalam hutan basah tropis sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus,
dan anggrek sebagai epifit. Hewan yang
menghuni antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
d)
Bioma Hutan
Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang.
Ciricirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang
mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit dan
tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
e)
Bioma Taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara
dan di pegunungan daerah tropis. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin
rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.
Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
f) Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara
di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang
pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang
datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki
rambut atau bulu yang tebal, contohnya rusa kutub, beruang kutub, dan serangga
terutama nyamuk dan lalat hitam.
2.
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain
variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca. Tumbuhan yang banyak ditemukan adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi tumbuhan air tawar mikroskopis yaitu dengan bersel satu dan dinding
selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi,
seperti teratai (Nymphaea gigantea) mempunyai akar jangkar (akar sulur).
Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama
dengan tekanan osmosis lingkungan atau bersifat isotonis. Adaptasi hewan air
tawar, misalnya ikan dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang, dan pencernaan. Habitat air tawar merupakan perantara habitat
laut dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar
dibedakan sebagai berikut.
1)
Plankton, terdiri alas fitoplankton
dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak
aliran air.
2)
Nekton, hewan yang aktif
berenang dalam air, misalnya ikan.
3)
Neuston, organisme yang
mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air.
4)
Perifiton, merupakan tumbuhan
atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
5)
Bentos, hewan dan tumbuhan
yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat)
atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang
meliputi danau dan rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai.
a)
Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai
dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat
pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat
ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik.
Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di
danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.
Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di
dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman
dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah
sebagai berikut.
1)
Daerah litoral, merupakan
daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat
berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dengan
daun ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam
termasuk jenisjenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput
dan remis, serangga, Crustacea, ikan, amfibi, reptil air dan semiair seperti
kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari
makan di danau.
2)
Daerah limnetik, merupakan
daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk
Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh
ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan
besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
3)
Daerah profundal, merupakan
daerah yang dalam, yaitu daerah afotik. Organisme yang ada hidup dengan
mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Organisme yang
menghuni adalah cacing dan mikroba.
4)
Daerah bentik, merupakan
daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Berdasarkan produksi materi organiknya, terdapat dua macam danau yaitu danau
oligotropik dan danau eutropik. Danau oligotropik merupakan danau yang
dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. Danau eutropik merupakan
danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat
produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme,
dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik dapat berkembang
menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan
endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya
dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya
danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi ledakan
populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang
berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan
danau.
b) Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit
sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen
pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada di sungai berbeda
dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas
plankton, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari
ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai
makanan. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami
adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat
pada batu. Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni
habitat kecil yang bebas dari pusaran air.
3. Ekosistem Air Laut
dibedakan atas lautan, pantai, estuari,
dan terumbu karang.
a. Ekosistem Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi terutama di
daerah laut tropis, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropis, suhu air laut
sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas
antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian
bawah disebut daerah termoklin. Di daerah dingin, suhu air laut merata
sehingga air dapat bercampur, akibatnya daerah permukaan laut tetap subur
sehingga banyak plankton dan ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut
dapat dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayah permukaan secara horizontal.
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu
sebagai berikut:
1)
Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
2)
Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai
bagian dasar yang dalamnya ± 300 meter.
3)
Basial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200 – 2.500 m
4)
Abisal merupakan daerah yang lebih
dalam, yaitu antara 1.500 – 10.000 m.
Menurut wilayah permukaan secara
horizontal, berturutturut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan
sebagai berikut:
1)
Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200
m.
2)
Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200 – 1.000
m. Hewan yang hidup misalnya ikan hiu.
3)
Basiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200 – 2.500 m.
Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
4)
Abisopelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, tidak terdapat
tumbuhan tetapi hewan masih ada hewan yang hidup. Sinar matahari tidak mampu
menembus daerah ini.
5)
Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar), dengan kedalaman lebih
dari 6.000 m. Ikan laut yang hidup di bagian ini umumnya dapat mengeluarkan
cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri kemosintesis. Di laut,
hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama
dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara
banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara
osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang
secara aktif.
b) Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan
dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai
dipengaruhi oleh daur harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah pantai paling atas hanya terendam saat pasang naik tertinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi makanan
bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah pantai bagian tengah terendam saat
pasang tertinggi dan pasang terrendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput, kepiting, landak laut, bintang
laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang
maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam Invertebrata, ikan, dan rumput
laut.
Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah
darat dibedakan menjadi formasi pescaprae dan formasi baringtonia. Pada formasi
pescaprae paling banyak ditemukan tumbuhan Ipomoea pescaprae yang
tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun
tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna
sp, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah
darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan),
dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
Pada formasi baringtonia
didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia,
Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang
surut berlumpur, maka kawasan ini akan dihuni hutan bakau yang memiliki akar
napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang
oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat
digunakan sebagai penahan dari hempasan gelombang. Yang termasuk tumbuhan di
hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah Heriticra,
Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
c)
Ekosistem
Estuari
Estuari (muara sungai) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap
mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh daur
harian pasang surut. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan
yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan
estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar.
Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi Vertebrata semiair, misalnya
berbagai unggas air.
d) Ekosistem Terumbu Karang
Di laut tropis, pada daerah neritik
terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri dari karang dan organisme lainnya.
Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas
ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis
dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang
mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam
bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
bahan organik. Berbagai Invertebrata, mikroorganisme, dan ikan hidup di antara
karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, dan ikan menjadi
mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
1.
Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut
biosfer. Dalam biosfer,setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok
untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupan suatu makhluk
hidup disebut habitat. Habitat untuk makhluk hidup berukuran
kecil, seperti jamur dan bakteri diberi istilah khusus yaitu substrat.
Dua spesies atau lebih dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki
relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme
dalam ekosistem. Dalam nisianya, suatu organisme akan berperan aktif,
sedang-kan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.
2. Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan? lengkapi
dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan.
Jawab :
Nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, dan efisiensi yang
mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan serta dipertahankan. Nilai adalah
bagian dari potensi manusiawi seseorang, yang berada dalam dunia rohaniah
(batiniah, spiritual), tidak berwujud, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba,
dan sebagainya. Namun sangat kuat pengaruhnya serta penting perananny adalam
setiap perbuatan dan penampilan seseorang.
Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkah laku yang
diinginkan bagi suatu system yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa
membedakan fungsi sekitar bagian-bagiannya. Nilai tersebut lebih mengutamakan
berfungsinya pemeliharaan pola dari sistem sosial
Dari dua definisi tersebut dapat kita ketahui dan dirumuskan bahwasanya
nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system
kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan,
atau mengenai suatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan
dipercayai.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah,
juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang
ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Nilai lingkungan adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang
lingkup system kepercayaan dengan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung.
Pengertian kuantitatif adalah keterangan yang berhubungan dengan
kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, dan semua.
Contoh: SEMUA pohon mangga di belakang rumahku sedang berbuah lebat.
TAK ADA SATU pohon jambu didepan rumahku yang tak berbunga.
Jadi
salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa
semua cara memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup
yang lebih baik dimasa mendatang.
3.
Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana
strategi penerapan etika lingkungan itu
Jawab:
Etika Lingkungan
disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi
dua yaitu etika ekologi dalam dan etika
ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi
sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah
etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha
pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
a) Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai
sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi
dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta
ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli
lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara
umum, Etika ekologi dangkal
ini menekankan hal-hal berikut ini :
1) Manusia terpisah dari alam.
2) Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3) Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya.
4) Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk
kepentingan manusia.
5) Norma utama adalah untung rugi.
6) Mengutamakan rencana jangka pendek.
7) Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah
penduduk khususnya dinegara miskin.
8) Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi
b) Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua
unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip
yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu
memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan
hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui
spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang
lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan
tumbuhan serta alam.
Secara umum etika
ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
1)
Manusia
adalah bagian dari alam.
2)
Menekankan
hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang.
3)
Prihatin
akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
4)
Kebijakan
manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5)
Alam
harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6)
Pentingnya
melindungi keanekaragaman hayati.
7)
Menghargai
dan memelihara tata alam.
8)
Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9)
Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Demikian pembagian
etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti
diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab
langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling
tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan
norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap
alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan
beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan.
Strategi
Penerapan Etika Lingkungan
Dimasa
modern seperti sekarang ini sering kali terjadi pemanasan global tersebut
merupakan perbuatan yang dilakukan oleh tangan manusia itu sendiri dan dapat
menimbulkan efek yang sangat tidak baik dan dapat menyebabkan bencana-bencana
alam yang tidak diinginkan.
Air
merupakan salah satu SDA yang dapat diperbaharui, tapi mengapa masih banyak
penduduk daerah-daerah terpencil di Negara kita yang tidak dapat merasakan air
yang bersih karena air bersih langkah. Hal itu disebabkan karena ulah tangan
manusia itu sendiri yang tidak dapat menggunakan air bersih seefisien mungkin
dan banyak sumber-sumber mata air yang dijadikan tempat pembuangan sampah yang
dapat menyebabkan air menjadi kotor dan tercemar
Minyak
bumi merupakan salah satu SDA yang tidak dapat diperbaharui. Salah satu contoh
dari minyak bumi yaitu BBM (Bahan Bakar Minyak). Mengapa harga BBM naik? karena
BBM di dunia itu jumlahnya semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena begitu
banyaknya para pengendara kendaraan bermotor di dunia ini yang menggunakan BBM
setiap hari untuk melakukan berbagai aktivitas. Maka lama kelamaan BBM akan
habis juga dan yang akan terjadi jika BBM habis maka orang-orang akan berjalan
kaki untuk mencapai tempat yang akan dituju.
Maka
dari itu mari lah kita semua menghemat SDA yang ada dibumi kita agar kelak
generasi penerus kita dapat merasakan salah satu nikmat yang Allah berikan
tersebut kepada kita.
4. Jelaskan mengapa menggunakan
blogspot merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan
pemerintah dalam e-goverment di satu sisi dan mengekspresikan etika kita
terhadap lingkungan. Lengkapi dengan argumen ilmiahnya
Jawab
:
Menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung
perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di satu sisi dan mengeksperisikan etika
kita terhadap lingkungan karena setiap apa yang kita tulis
dengan baik dan bener akan bermanfaat bagi kita semua dan diharapkan akan ada
perubahan ke arah lebih baik bagi kita semua kedepannya. yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat
bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu,
misalnya di contohkan dengan menggunakan blogspot ini saya
bisa mengumpul tugas tanpa harus menggunakan kertas. Hal ini membuktikan bahwa kita sudah sedikit mengurangi
pemakaian kertas yang pada akhirnya ketika kertas-kertas tersebut sudah tidak
dipakai lagi, maka kertas-kertas itu akan menjadi sampah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita sudah mendukung perwujudan kebijakan pemerintah
dalam e-government dan etika kita terhadap lingkungan.
5.
Mengapa jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu
menyumbang kerusakan lingkungan atau tidak?
Jawab :
Karena dengan adanya jejak ekologi kita
bisa mengetahui apakah yang kita gunakan di muka bumi ini sesuai atau malah
melebihi dari kisaran rata-rata kebutuhan perorang dan seberapa banyak kita
menghabiskan sumber daya alam untuk kegiatan keseharian kita. Tanpa disadari, setiap hal yang saya
lakukan menorehkan jejak di bumi tempat saya berpijak. Karena
semakin tingginya konsumsi yang diakibatkan terjangan kepentingan industri,
dimana setiap melangkahkan kaki tak akan mampu lagi melepaskan diri dari iklan
dan advertising yang membujuk untuk terus melakukan konsumsi secara berlebih.
Gaya hidup manusia digiring ke arah konsumerisme. Semakin banyak pula penggunakan
produk yang tidak diperlukan, yang pada akhirnya meningkatkan jumlah barang
yang tak tergunakan (sampah) yang akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.
6.
Sudahkah anda membuat dan mengelola dengan baik?
Jawab :
Saya sudah membuat blogspot dan selalu berusaha
agar saya bisa mengelolahnya agar blog saya menarik dan bermanfaat bagi orang
banyak. Awalnya semua terasa sulit karena baru kali ini saya menggunakan
blogspot,tapi dengan perlahan saya terus belajar untuk mengelolahnya dan
akhirnya saya mulai memahami itu semua.