Jejak ekologis adalah ukuran dari permintaan
manusia terhadap ekosistem bumi. Sebuah jejak ekologis adalah pengukuran
standar mempengaruhi unit pada habitat yang didasarkan pada
konsumsi dan polusi. Ia membandingkan permintaan manusia dengan kapasitas ekologi planet Bumi untuk regenerasi. Ini merupakan
jumlah lahan produktif secara biologis dan wilayah laut yang dibutuhkan untuk
menumbuhkan sumber daya populasi manusia mengkonsumsi dan menyerap dan membuat
tidak berbahaya limbah yang sesuai. Menggunakan
penilaian ini, adalah mungkin untuk memperkirakan berapa banyak dari bumi(atau
berapa banyak planet Bumi) itu akan mengambil untuk mendukung kemanusiaan jika
semua orang hidup gaya hidup tertentu.
Untuk tahun 2006, tapak keseluruhan ekologi
manusia diperkirakan 1,4 Bumi planet - dengan kata lain, manusia menggunakan
layanan ekologi 1,4 kali lebih cepat sebagai Earth dapat memperbaharui mereka.
Setiap tahun, jumlah ini dihitung ulang - dengan tiga tahun lag karena waktu yang dibutuhkan untuk PBB mengumpulkan dan mempublikasikan
semua statistik yang mendasari. Sementara jejak ekologi istilah digunakan
secara luas, metode pengukuran bervariasi. Namun, standar perhitungan
sekarang muncul untuk membuat hasil yang lebih yang sebanding dan konsisten.
Selain itu, jejak ekologi sebutan sederhana bagi ecological
footprint, merupakan satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air
yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan
dan menyerap limbah yang dihasilkannya. Jejak ekologi tak pernah lagi menjadi
sebuah acuan negara dalam proses pembangunan dengan melihat neraca aset-aset
alam (ekologi). Pada tahun 2001, dunia telah mengalami defisit dalam neraca
ekologi, yang pada saat yang sama Indonesia masih memiliki surplus ekologi.
Namun melihat trend kecenderungan yang ada, terlihat jelas bahwa Indonesia
sedang menuju defisit ekologi, dimana terjadi penurunan kapasitas biologi
setiap tahun.
Analisis
jejak ekologi digunakan untuk menjawab pertanyaan dasar pada pembangunan
berkelanjutan yaitu : seberapa besar alam yang kita punya,dibandingkan dengan
seberapa besar alam yang kita gunakan (Bond, 2002). Eksploitasi alam bisa dalam
bentuk dan berbagai macam kegiatan, seperti makan,transportasi dan energi.
Besaran area analisis adalah populasi penduduk yang bisa sangat bervariasi,
mulai dari individu atau keluarga, atau melebar mulai dari kota,wilayah,
negara, atau bahkan seluruh bumi. Hasil perhitungan jejak ekologi ini kemudian
dibandingkan dengan biokapasitas yang tersedia.
Adapun
biokapasitas adalah total jumlah lahan bioproduktif yang terdapat diwilayah
tersebut. Menurut Biocapacity Project (2007), biokapasitas adalah kemampuan
ekosistem untukmendukung keanekaragaman hayati, memproduksi energi dan material
biologi yangbermanfaat, dan menyerap dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan
dari kegiatanmanusia termasuk emisi / pancaran karbon. Bioproduktifitas adalah
kemampuanse bidang tanah untuk
menghasilkan bio massa, yang merupakan berat (atau diperkirakan setara dengan)
bahan organik, termasuk hewan, tumbuhan dan mikro-organisme (hidup atau mati)
di atas atau di bawah permukaan tanah. Ekosistem yang berbeda akan memiliki
tingkat bioproduktifitas yang berbeda pula. Perbandingan antara jejak ekologi
dan biokapasitas akan memberikan gambaran tentang status jejak ekologi, apakah
defisit atau surplus. Dari perhitungan ini dapat diketahui kemampuan lahan
dalam mendukung konsumsi penduduk setempat.
Berdasarkan perhitungan para ahli, saat ini diperlukan waktu satu
tahun dua bulan untuk bumi dalam melakukan regenerasi apa yang dikonsumsi
penduduk dunia dalam satu tahun. Ini menunjukkan telah semakin dekat kehilangan
sumberdaya pendukung kehidupan akibat ketidakseimbangan konsumsi manusia
dibanding dengan kemampuan alam untuk menyediakan sumberdaya.
Jika
yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan dengan yang disediakan alam, maka
kemudian dapat diasumsikan bahwa tingkat konsumsi tidak dapat didukung oleh
ketersediaan di alam. Standar unit pengukuran jejak ekologi menggunakan global
hektar (gha). Satuan gha digunakan karena asumsi perhitungan jejak ekologi ini,
sumberdaya alam yang digunakan berasal ditempat manapun di permukaan bumi.
Dengan
menghitung Jejak Ekologis, kita bisa melihat tingkat kemakmuran penduduk di suatu
wilayah. Semakin besar Jejak Ekologis-nya, bisa dikatakan penduduk di wilayah
itu semakin makmur.
Dengan
demikian, pada hakikatnya Jejak Ekologis membantu kita melihat berbagai gambaran
terkait dengan isu keberlanjutan, yang membawa kita untuk berpindah jalur
dari pengelolaan sumberdaya menuju pengelolaan diri.
Seberapa banyak
saya menghabiskan sumber daya alam untuk kegiatan keseharian saya ? Tanpa disadari, setiap hal yang saya
lakukan menorehkan jejak di bumi tempat saya berpijak. Masih adakah tempat
tersisa di bumi ini, untuk jejak-jejak yang telah, sedang, dan akan
ditinggalkan?
Menurut
perhitungan pada tahun 2006, rata-rata “jatah” setiap orang terhadap sumber
daya alam adalah 1,8 gha. Namun, penghitungan jejak kaki ekologis di berbagai
negara telah menunjukkan data-data yang mengejutkan. Untuk jejak kaki ekologis
setiap orangnya, di Amerika diketahui sebesar 9,0 gha, Switzerland 5,6 gha dan
China sebesar 1,8 gha.
Pada
tahun 2007, total jejak kaki ekologis seluruh manusia diperkirakan sebesar 1,5
kali planet bumi. Hal ini berarti manusia menggunakan sumber daya alam 1,5 kali
lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan bumi untuk memperbaharuinya.
Lalu bagaimana kalo tiap
individu ingin mengetahui jejak ekologinya. Untuk mengukur jejak ekologi kita
berdasar standar yang telah ditentukan, menggunakan kuis. Beberapa faktor yang
menjadi komponen penghitungan
adalah bagaimana jejak
rantai makanan (food), tempat berteduh (shelter), perjalanan
untuk berkegiatan (mobility), barang (goods), jasa (service).
Dari 5 jejak ini terasa mobilitas, makanan, dan perumahan mendapat porsi
penyelidikan yang besar. Sebaliknya barang dan jasa hanya sekelumit mendapat
penilaian. Dari hasil reka-reka jawaban, ternyata memang sangat sulit untuk
menghasilkan jawaban yang tak lebih dari 1 yang berarti cukup “nerimo” dengan
kondisi alamiah bumi.
A. Transportasi
1. Dengan apa
anda bepergian hari ini?
a) Berjalan…..0
b) Bersepeda…..5
c) Dengan
Angkutan Umum…. 3X10
d) Menumpang.....15
e) Kendaraan Pribadi …. 30
(Kalikan setiap skor dengan berapa sering metode tsb dipakai dalam satu hari dan kemudian di
total.)
Nilaiku 30
SubTotal: 30
B. Penggunaan Air
1. Seberapa
banyak air yang digunakan?
a) Tidak
mandi….0
b) Mandi, 1-2
menit. ….5
c) Mandi, 3-6 menit.…. 2 x 10
d) Mandi, 10
menit ….. 20
e) Mand dengan air satu bath tub penuh….20
f) Mandi dengan
air setengah bath tub….10
g) Mandi dengan
air bekas orang lain….10
h) Menggosok
gigi dg air kran tetap mengucur….5
i) Mencukur
kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku 20
Sub-Total: 20
C. Berpakaian
1. Saya menggunakan pakaian lebih dari sekali
sebelum di cuci?
a) Sering….0
b) Kadang-kadang….1 x 5
c) Tidak
pernah….10
2. Saya
menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a) iya….(-5) b) tidak….0
3. Saya
memperbaiki baju saya sendiri?
a) ya….(-5) b) Tidak….0
3. 50% dari
baju saya adalah baju turunan?
a) ya….(-5) b) tidak….0
4. Saya
membersihkan dan mengeringkan baju?
a) none….0 b) 1-5
lembar….10 c) lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku 25
Sub-total: 25
D. Rekreasi
Mengenali permainan, olahraga, dan aktivitas dimana
aku terlibat, pada hari biasa di waktu senjang.
1. Seberapa banyak peralatan yg diperlukan ?
a) tidak ada
atau sedikit..0 b) beberapa….1x 10 c)
cukup banyak….20
2. Seberapa
luas lahan yg dibutuhkan untuk bermain di lapangan, dataran es, kolam renang,
untuk memenuhi kebutuhan rekreasi anda?
a) tidak ada
atau sedikit….0 b) sedang (<1 hektar) 1x 10 c)
cukup besar (>hektar)…20
(Lihat tabel konversi pada akhir kuis untuk
bantuan)
3. Saya
menghabiskan uang hari ini untuk belanja (pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0 b)$5…5
c)$10…10 c)$10+…1 pt. per dollar
Nilaiku 10
Sub-Total: 10
E. Makanan
1. Berapa porsi
daging yang dimakan sehari?
a) 0….0
b) 1 porsi….1 x 10 c) 2
porsi….20 d) 3 porsi….30
2. Seberapa
banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada…1x 0 b) sedikit….1X5 c) cukup banyak….10
3. Saya mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a) ya….0 b) tidak….1 x 10
4. Makanan yg
saya makan adalah makanan lokal?
a) semuanya….0
b)
beberapa...1x 10 c) tidak ada….20
5. Makanan yg
saya makan adalah produk organik?
a)
semuanya….0 b)
beberapa..1x 10 c)
tidak ada….20
6. Makanan yg
dikonsumsi dibunkus plastik/kertas?
a)
Tidak….0 b) beberapa….1x
10 c) Semuanya….20
Nilaiku 40
Sub-Total: 40
F. Sampah
1. Jika saya membuang seluruh sampah pada hari ini, seberapa besar penampungan
sampahnya?
a) peti
kayu….30
b) kotak
sepatu….1x 20
c) secangkir….5
d) tidak ada
sampah….0
Nilaiku 5
Sub-Total: 5
Add Sub-Totals of
“A-F” = Total 1 : 130
Adapun total sub
nilaiku untuk A-F (Total 1) = 130
G. Ruang Tinggal
Hitung dalam satuan meter persegi ruang indoor yang diperlukah dlm keseharian. Termasuk semua
ruangan di rumah (termasuk garasi), sekolah (kantin, kelas), kantor (ruang
kantor pribadi, area kerja, toilet). Bagi luas total ruangan dg jumlah orang di
dalamnya.
Contoh :
Living
Space Averages Educ.
Space/Per Student
Ave. Dorrm Space - 25 sq m Classroom & Lab - 30 sq m
Ave. Apt. space
- 35 sq m Administration -
3 sq m
Other - 5 sq m
Add up “a-d” for “Total Square Meters”.
(1 sq. meter = 10 sq. feet)
a) “Home” sq. meters
= 240
divided by # of people = 40 Sq meters
b) School sq.
meters = __________________
divided by
# of people = __________________ Sq meters
c) Office sq.
meters = 100
divided by # of people = 2 Sq meters
d) other sq.
meters = __________________
divided by
# of people = __________________ Sq meters
Nilaiku untuk Total 2
= 42
Total 2 : 42
TOTAL KESELURUHAN=
(Total 1 + Total 2) X 3
( 130+42)
x 3 = 172 x
3 = 516
Saya telah menghitung total dari ‘tiga’ tipikal
keseharianku. Sekarang total keseluruhan tersebut menjadi jejak ekologis
pribadiku, menggunakan rumus dibawah:
Total keseluruhan
dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
Jadi "JEJAK
EKOLOGI" ku = 5,16
HEKTAR
Dari
perhitungan jejak ekologi diatas kemungkinan kebutuhan saya adalah 5,16 ha, ini
melebihi dari kisaran rata-rata kebutuhan perorangan yaitu 1,5 ha. Mengapa ini
bisa terjadi?
Karena semakin tingginya konsumsi yang diakibatkan
terjangan kepentingan industri, dimana setiap melangkahkan kaki tak akan mampu
lagi melepaskan diri dari iklan dan advertising yang membujuk untuk terus
melakukan konsumsi secara berlebih. Gaya hidup manusia digiring ke arah
konsumerisme. Semakin banyak pula penggunakan produk yang tidak diperlukan,
yang pada akhirnya meningkatkan jumlah barang yang tak tergunakan (sampah).
Saat kita melakukan kegiatan apapun
seperti makan, minum, berpakaian, berpindah dengan kendaraan (transport)–kita
memerlukan bahan (materi) dan energi. Materi dan energi yang kita butuhkan
tentu tidak datang begitu saja, melainkan dari alam. Alam memiliki kemampuan
untuk menyediakan kebutuhan manusia, sekaligus juga kemampuan untuk memulihkan
diri setelah manusia mengambil darinya. Hebatnya lagi, alam memiliki kemampuan
untuk mengasimilasi sampah/limbah buangan hasil kegiatan manusia.
Kemampuan alam yang saya sebutkan tadi, tentu tidak sama besar dan
lajunya di setiap belahan bumi. Ada belahan bumi yang tanahnya lebih subur, ada
yang airnya lebih banyak, ada yang bisa menyerap karbon lebih besar, dan
sebagainya. Untuk itu agar bisa memperbandingkan Jejak Ekologis dan
Biokapasitas, diperlukan sebuah satuan global yang disebut Global Hectare
(gha). Gaya hidup yang tidak berwawasan lingkungan kemungkinan juga menjadi penyebab
utama berlebihannya jejak ekologis.
Jadi tidak ada salahnya kita mulai menghitung dan lebih
bijak dalam bergaya hidup. Jika kita tidak juga mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan, akan
dibutuhkan lebih dari satu planet bumi untuk memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia.
Akan sulit rasanya jika kita tetap berpegang
pada keyakinan bahwa sustainability semata hanya tentang bagaimana
kita mengelola sumberdaya. Dengan demikian, pada hakikatnya Jejak Ekologis
membantu kita melihat berbagai snapshot terkait dengan isu
keberlanjutan, yang membawa kita untuk berpindah track dari
pengelolaan sumberdaya menuju pengelolaan diri.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking